Jumat, 11 Desember 2009

Fenomena Sosial di Indonesia: Ojek Payung

Musim hujan yang banyak mengguyur daerah Jakarta dan sekitarnya akhir-akhir ini, memunculkan banyak masalah yang belum juga terpecahakan sampai sekarang ini. Mulai dari banjir, kemacetan dimana-mana, dan sampah yang menumpuk ketika air sudah mulai surut. Di saat-saat seperti ini, ada sebagian orang yang memanfaatkan hujan sebagai ladang untuk mencari rezeki, yaitu dengan menjual layanan sebagai ojek payung.
Hal yang sangat menyedihkan adalah dimana sebagian besar dari ojek payung itu adalah anak-anak kecil yang seharusnya berlindung dari hujan malah dibiarkan hujan-hujanan demi mencari sedikit uang. Setiap orang yang menyewa layanan ojek payung tersebut tidak dikenakan tarif tertentu, melainkan dibayar dengan seikhlasnya saja. Biasanya mereka berkumpul di tempat-tempat ramai seperti mal, kampus, dan gedung-gedung perkantoran.
Sebagian besar anak-anak kecil tersebut adalah pelajar. Yang nantinya sebagai generasi penerus bangsa. Ketika mereka ditanya apakah orang tua mereka tahu tentang pekerjaan ojek payung ini, mereka menjawab iya. Orang tua mereka berharap penghasilan anak-anak itu dapat menambah pemasukan keluarga mereka. Padahal tidak sedikit pula yang setelah melakukan ojek payung itu mereka terkena demam yang membuat mereka tidak bisa bersekolah.
Hal ini seharusnya dapat menyadarkan orang tua bahwa tak seharusnya anak-anak dibiarkan melakukan pekerjaan seperti itu. Disaat anak-anak lain berada ditempat yang hangat dan terlindung dari hujan, mereka malah rela berhujan-hujanan dan kedinginan demi menolong orang tuanya. Kita tidak pernah tau apakah mereka melakukan hal itu dengan terpaksa atau tidak. Yang perlu kita pikirkan sekarang adalah bagaimana kita dapat menolong mereka untuk dapat memecahkan masalah tersebut. Kita tidak bisa diam hanya dengan menunggu kesadaran dari orang tua mereka saja, melainkan hal itu juga menjadi tanggung jawab kita bersama.

(diambil dari: www.google.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar